ultah misterweb-03

WhatsApp Down Server, Pengguna Tak Bisa Kirim Pesan Pribadi dan Grup

Berawal dari seorang pekerja yang sedang mengirimkan file melalui Whatsapp group mengalami keanehan, ” saya pikir hanya internet kantor yang down, saya coba pindah ke wifi ponsel, namun masih sama, hanya berputar loading saja” tutur Arfan (karyawan swasta).

Menurut pelacakan misterweb di halaman paman google, ternyata sudah sejak 15 menit yang lalu berbagai media online seperti Detik.com, Kompas.com, Liputan6.com mengumumkan kejadian ini.

Sepertinya memang dari pihak whatsapp yang mengalami kendala pada server mereka. Sampai saat ini belum ada perubahan untuk kendala ini, mister berharap akan baik baik saja dari segi data dan komunikasi kita semua ya webers. Kita tunggu konfirmasi dari pihak Whatsapp.

Mesh-for-Teams-slide-6

Metaverse akan melejit dua atau tiga tahun lagi

Akhir Oktober lalu, Facebook resmi mengumumkan nama baru induk perusahaan yang menaungi Facebook, WhatsApp, Instagram dan lainnya. Perusahaan yang awalnya bernama Facebook Inc tersebut, kini berganti nama menjadi “Meta”.

Hal itu diumumkan sendiri oleh CEO Facebook Mark Zuckuerberg mengumumkan dalam konferensi tahunan Connect. Pada konferensi yang digelar pada Kamis (28/10/2021) waktu Amerika Serikat tersebut Zuckerberg juga menjelaskan alasan perbahan nama perusahaan tersebut.

Perubahan nama ini dilakukan untuk mencerminkan tujuan besar yang tengah dibangun perusahaan. Sebagaimana diketahui, Facebook saat ini memang tengah gencar menggaungkan istilah “Metaverse” yang menggabungkan dunia nyata dengan virtual.

“Untuk mencerminkan siapa kami dan apa yang kami bangun. Seiring berjalannya waktu, saya harap kami terlihat sebagai perusahaan Metaverse,” kata Zuckerberg. Metaverse terdiri dari kata meta yang berarti melampaui dan verse (universe) yang artinya alam semesta.

Metaverse adalah alam semesta fiktif yang memungkinkan tidak hanya merujuk ke dunia virtual. Tetapi Internet secara keseluruhan, termasuk seluruh spektrum pengalaman interaktif. Artinya, Metaverse adalah tempat dunia fisik dan digital bersatu.

Orang-orang bisa melakukan pertemuan, mencoba baju, pergi ke konser tanpa kontak fisik. Teknologi ini memang sedang mengalami perkembangan pesat yang ditandai dengan maraknya gim berbasis VR (Virtual Reality). Hal ini konsepnya sama seperti Zoom atau Google Meet.

Meskipun hanya menatap layar, tetapi masyarakat akan benar-benar melihat anggota keluarga atau kerabatnya seperti di hadapannya. Hal ini menjadi potensi realitas virtual yang sangat besar, terutama dari sudut pandang bisnis.

Facebook Horizon merupakan tempat imersif khusus undangan yang dapat dimasuki pengguna dengan memasang headset Oculus. Kemudian, pada Agustus, meluncurkan Horizon Workrooms, sebuah fitur di mana rekan kerja yang memakai headset VR dapat mengadakan rapat di ruang virtual di mana mereka semua muncul sebagai versi 3D kartun dari diri mereka sendiri.

Namun, ke depan, prospeknya adalah metaverse menjadi ruang yang jauh lebih berkembang. Seperti yang ditulis oleh kapitalis ventura, Matthew Ball dalam postingan blog, metaverse akan menjadi ekonomi yang berfungsi penuh. Di mana individu dan bisnis akan dapat membuat, memiliki, menginvestasikan, dan menjual produk.

Selain itu, sudah ada token game yang dapat dimonetisasi dan yang baru kelas aset yang disebut NFT (non-fungible token) juga telah muncul, hanya ada secara digital. Dalam sebuah wawancara dengan The Verge, Zuckerberg mengatakan, Metaverse bukan hanya realitas virtual, melainkan juga akan dapat diakses di berbagai platform komputasi.

Platform komputasi tersebut di antaranya virtual dan augmented reality dan juga di komputer pribadi, perangkat seluler, dan konsol game. Menurut Zuckerberg, Metaverse akan menjadi lingkungan di mana masyarakat bisa bersama, menyerupai semacam hibrida antara platform sosial yang dilihat hari ini, kemudian “diwujudkan kembali di dalamnya”.

Gedung cyber terbakar

Gedung Cyber Terbakar

Pusat Internet Indonesia Tumbang Diamuk Si Jago Merah

Insiden kebakaran dapat terjadi secara tiba-tiba dimanapun dan kapanpun. Namun, apa jadinya bila kebakaran terjadi di pusat internet Indonesia? Misalnya seperti yang terjadi baru-baru ini. Kebakaran terjadi di Gedung Cyber 1 yang terletak di Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, (2/12/2021).

Si jago merah dilaporkan mulai melahap sebagian gedung sekitar pukul 12.35 WIB. Gedung Cyber 1 sendiri merupakan salah satu lokasi penting dalam arus lalu lintas internet di Indonesia. Tak ayal, insiden kebakaran di Gedung Cyber ini menyebabkan gangguan pada sejumlah layanan internet di Indonesia pada Kamis siang.

Apa saja? Rumah bagi data center Indonesia Sebelum itu, perlu diketahui dulu sebenarnya apa itu Gedung Cyber 1 dan mengapa gedung ini bisa menjadi sebab gangguan layanan internet pada Kamis lalu. Gedung Cyber 1 beralamat lengkap di Jalan Kuningan Barat Raya Nomor 8, RT 1 RW 3, Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Selama ini, Gedung Cyber 1 ini dikenal sebagai lokasi penting dalam arus lalu lintas internet di Tanah Air. Pasalnya, gedung ini menjadi salah satu pusat berkumpulnya data center (pusat data) dan server milik sejumlah perusahaan teknologi di Indonesia.

Karena itu, di gedung ini pula-lah banyak terjadi pertukaran data (exchange) koneksi internet dari aplikasi atau layanan yang digunakan pengguna di Indonesia.

Ada beberapa perusahaan yang menempatkan data center di Gedung Cyber 1. Pertama ada Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), organisasi internet ini memiliki data center di Gedung Cyber yang digunakan untuk menggelar layanan Indonesia Internet Exchange (IIX). Menurut GM IT Operation KGMedia Murfi A. Hatumena, IIX sendiri adalah wadah untuk menyatukan seluruh konektivitas yang dioperasikan oleh penyedia layanan internet/internet service provider (ISP) ke dalam satu jaringan yang sama, yang mana dikelola oleh APJII.

Sebelum adanya IIX, trafik konten yang diakses pengguna internet Indonesia harus terlebih dahulu terhubung dengan jaringan yang ada di luar negeri. Hal itu mengakibatkan proses penerimaan konten memakan waktu yang lebih lama dan juga menambah ongkos pengeluaran ISP untuk trafik.

Sebagai contoh, ketika mengirim Anda mengirim e-mail ke teman di sebelah Anda. Sebelum ada IIX, dulu alurnya adalah e-mail itu harus dikirim terlebih dahulu ke server di luar negeri. Setelah itu, dari server luar negeri baru dikirimkan lagi ke server di Indonesia.

Lalu, terakhir e-mail itu baru sampai ke teman Anda. Dengan layanan Indonesia Internet Exchange, interkoneksi antar-ISP di Indonesia semakin tinggi karena berkumpul di satu jaringan, serta bisa mereduksi trafik dari Indonesia yang lari ke luar negeri. APJII sendiri dilaporkan memiliki 15 titik Indonesia Internet Exchange per April 2021, yang mana salah satunya terletak di Jakarta, tepatnya di Gedung Cyber 1. Tidak diketahui secara pasti berapa ISP yang mengikuti layanan IIX yang dikelola APJII. Namun, pada Buletin APJII Edisi 85 yang dipublikasi pada April 2021, sejumlah nama pemain global yang bergabung dengan IIX, adalah Alibaba, Akamai, Facebook, dan Google.

Sementara untuk anggota, organisasi internet Indonesia ini dilaporkan memiliki 500 ISP yang terdaftar, menurut data APJII per Januari 2021, Perusahaan kedua dan ketiga yang memiliki data center di Gedung Cyber adalah Niagahoster dan Rumahweb Indonesia.

Keduanya merupakan penyedia web hosting di Indonesia. Sebagai penyedia web hosting, Niagahoster dan Rumahweb Indonesia sudah digunakan untuk mendirikan website oleh ratusan ribu klien asal Indonesia. Menurut data di situs resmi keduanya, hingga saat ini, Niagahoster disebutkan sudah memiliki lebih dari 500.000 klien terdaftar, sedangkan Rumahweb Indonesia memiliki lebih dari 155.000 klien.

Keempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta juga ternyata menyimpan data center miliknya di Gedung Cyber 1. Di samping itu, Gedung Cyber ini juga merupakan salah satu area kerja Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengingat banyaknya penyedia layanan berbasis internet yang menaruh data center serta banyaknya layanan yang di-hosting dari data center yang ada di Gedung Cyber 1, agaknya bisa dibayangkan seberapa banyak layanan berbasis internet yang terdampak oleh insiden kebakaran di Gedung Cyber 1.


Murfi mengatakan, keberadaan Gedung Cyber di Indonesia ini sudah menjadi kebutuhan dan kepentingan bagi semua pengguna prasarana teknologi informasinya. Aplikasi dan layanan internet down Saat kebakaran terjadi, sejumlah pemilik data center di Gedung Cyber 1, seperti APJII dan Rumahweb Indonesia mengakui bahwa pihaknya melakukan pemutusan arus listrik ke data center miliknya.

Hal tersebut dilakukan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti overheat (peningkatan suhu) pada data center, misalnya. Karena tak ada aliran listrik, pertukaran data internet yang biasanya berjalan normal di server yang ada Gedung Cyber 1 akhirnya terputus. Hal ini lantas membuat sejumlah aplikasi dan layanan internet mengalami gangguan dan tak bisa diakses. Berikut daftar aplikasi dan layanan yang sempat tumbang akibat kebakaran di Gedung Cyber:

Aplikasi investasi Ajaib Aplikasi keuanagan IPOT (PT Indo Premier Sekuritas) Penyedia web hosting Niagahoster Penyedia web hosting Rumahweb Indonesia Call center Jakarta Siaga dengan nomor 112 milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Marketplace Shopee (ShopeePay) Game online Ragnarok Layanan telepon RuangGuru Situs berita Antara Aplikasi MTix milik jaringan bioskop CinemaXXI. Aplikasi-aplikasi tersebut dikeluhkan bermasalah oleh pengguna mulai Kamis siang, pasca-kebakaran di Gedung Cyber 1.

Kebakaran di Gedung Cyber 1 ini juga berdampak pada pusat data atau server yang mengelola software Central Equipment Identity Register (CEIR). CEIR sendiri berfungsi untuk mengidentifikasi nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) berbagai perangkat telekomunikasi, seperti smartphone, yang masuk ke Indonesia, sehingga bisa mendapatkan layanan dari operator seluler lokal.

Sejumlah aplikasi dan penyedia layanan yang terdampak telah mengabarkan soal gangguan ini kepada konsumennya melalui akun resmi media sosial masing-masing. Namun, pada Kamis sore hingga malam, sejumlah aplikasi dilaporkan mulai berangsur pulih. Ujian sekolah ikut tertunda Kebakaran di Gedung Cyber 1 juga membuat ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil berbasis komputer/computer based test (CBT) di sejumlah sekolah yang seharusnya dilaksanakan pada Jumat (3/12/2021), harus ditunda.

Ujian PAS ini sendiri diketahui berbasis komputer. Menurut informasi yang diterima KompasTekno, data center milik provider CBT yang digunakan untuk pelaksanaan PAS di sejumlah sekolah itu berada di Gedung Cyber 1. Karena terjadi kebakaran di Gedung Cyber 1, data center provider CBT untuk ujian PAS itu terdampak dan akhirnya mengalami gangguan.

Menkominfo minta layanan internet gunakan server cadangan Kebakaran di Gedung Cyber 1 yang sempat membuat aplikasi dan layanan internet tumbang pada Kamis (2/12/2021) ini akhirnya membuat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G.

Plate angkat bicara. Johnny meminta agar setiap penyedia layanan dan platform digital yang menaruh server di Gedung Cyber dan terdampak kebakaran, untuk menggunakan server cadangannya (backup). Tujuannya agar lalu lintas internet di Indonesia tetap berjalan dengan normal. “Kami minta sesegera mungkin mengoptimalkan server backup-nya dan melakukan reroute (pengalihan rute) trafik dengan menghindari sementara jalur ke Gedung Cyber,” kata Johnny melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Jumat. Menurut dia, server backup menjadi salah satu skenario mitigasi yang harus dimiliki setiap penyedia layanan digital. Utamanya, ketika terjadi bencana atau kebakaran seperti yang terjadi baru-baru ini.

Menyambung soal server backup, Murfi turut mengungkapkan bahwa biasanya server cadangan ini tidak selalu memiliki kualitas yang bagus seperti server utama. “Umumnya sejumlah ISP besar sudah memiliki jalur backup masing-masing. Ketika menggunakan server backup, kualitas koneksinya saja barangkali yang menurun. Ini akibat peralihan ke jalur backup yang beda kualitasnya dibanding jalur utamanya,” kata Murfi. Meski demikian, menurut Murfi, server backup menjadi infrastruktur wajib yang mesti dimiliki penyedia layanan berbasis internet. Sebab, bila tak punya server backup, layanan bukan hanya menurun kualitasnya tapi juga bakal lumpuh alias tak bisa diakses sama sekali. Gedung Cyber pernah 3 kali kebakaran Sejauh ini, kebakaran di Gedung Cyber 1 sudah memakan dua korban jiwa. Menurut hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), sumber api yang membuat terbakarnya sebagian gedung Cyber berasal dari satu titik. Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan api itu berasal dari panel kabel listrik di lantai 2 gedung Cyber. Azis mengatakan, tidak ada ruangan atau gedung Cyber yang terbakar. Kepulan asap yang menyelimuti ruangan diduga berasal dari panel kabel yang terbakar. Kebakaran di Gedung Cyber 1 yang terjadi pada Kamis (2/12/2021) siang ini sebenarnya bukanlah insiden kebakaran yang pertama kalinya. Sebelumnya, gedung yang terletak di Jalan Kuningan Barat itu sudah pernah dua kali mengalami kejadian serupa. Jadi bila ditotal, sudah tiga kali insiden kebakaran terjadi di Gedung Cyber 1.

Insiden kebakaran pertama terjadi pada 11 Februari 2014. Si jago merah saat itu melahap Gedung Cyber 1 di Lantai 11. Sedangkan insiden kebakaran kedua terjadi setahun kemudian, tepatnya pada 19 Agustus 2015. Saat itu api muncul dari salah satu ruangan di lantai 8 pada siang bolong. Gedung Cyber tidak layak jadi rumah data center Pasca insiden kebakaran yang ketiga ini, Gedung Cyber 1 disebut tidak layak untuk dijadikan sebagai gedung data center. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Bidang Koordinator IIX dan Data Center APJII, Syarif Lumintarjo dalam sebuah konferensi pers virtual terkait kebakaran Gedung Cyber 1. Menurut Syarif, profil gedung Cyber 1 seperti material bangunannya, dinilai belum memenuhi standar untuk penempatan data center. Ia merinci, bentuk tembok, serta penggunaan kaca yang dilapisi gipsum pada Gedung Cyber 1 disebut jauh dari standar gedung data center yang semestinya.

Tak sengaja jadi pusat data center Syarif turut mengungkapkan, sebenarnya, Gedung Cyber 1 ini tak sengaja dijadikan salah satu “rumah” bagi data center di Indonesia. Kemungkinan besar hal ini pula yang menyebabkan Gedung Cyber 1 tidak dibangun sesuai dengan standar sebuah gedung data center. “Berdasarkan pengalaman saya sekitar 15-20 tahun, Gedung Cyber 1 itu sebenarnya tidak sengaja dijadikan internet exchange (data center),” ungkap Syarif. Menurut dia, Gedung Cyber 1 bukanlah gedung data center. Hanya saja, kebetulan, banyak penyelenggara data center yang sudah “menghuni” gedung tersebut sejak awal. “Jadi secara de facto, Gedung Cyber 1 menjadi tempat berkumpul (para penyelenggara data center) karena memang di situlah para pendiri internet dimulai,” imbuh Syarif. Seiring berjalannya waktu, para tenant atau penghuni lainnya, yang memiliki hubungan dengan data center, lantas mengikuti dan mengisi gedung tersebut. Makanya, Gedung Cyber 1 sekarang sudah menjadi gedung ikonik sebagai pusat data center di Indonesia. Meski pada dasarnya, ini sejatinya bukan gedung data center.

project-starline

Google keluarkan Starline yang lebih mengesankan dari Zoom

Pandemi membuat sebagian besar masyarakat dunia harus bertatap muka secara online. Beberapa aplikasi video konferensi pun dimanfaatkan, seperti Google Meet, Microsoft Teams, atau Zoom.

Akan tetapi, pengalaman tatap muka yang diberikan aplikasi-aplikasi itu hampir setara. Untuk itu, Google mengembangkan proyek baru yang konon bakal memberikan pengalaman tatap muka online lebih nyata dengan mengusung konsep video call 3D.

Proyek itu diberi nama Project Starline yang diperkenalkan pada acara Google I/O 2021 bulan Mei lalu. Konon, Project Starline bakal memberikan pengalaman video call yang lebih mengesankan dibanding Zoom dkk.

Saat Google mengumumkan Project Starline, tidak ada yang menyangka bahwa teknologi yang diusung begitu rumit.

Dimulai dengan desain booth atau biliknya yang mirip dengan tempat duduk di restoran, memungkinkan pengguna dapat duduk dengan nyaman saat mereka berkomunikasi dengan lawan bicaranya dari jarak jauh.

Google mengutamakan kenyamanan pengguna, sehingga desain itu dibuat agar pengguna lebih nyaman dalam berkomunikasi, layaknya berhadapan dengan lawan bicara secara langsung.

Pengguna pun dapat berkomunikasi secara lebih jelas dan baik, tanpa menggunakan alat bantu apapun seperti headset VR atau kacamata 3D. Google berusaha untuk memberikan kenyamanan pada pengguna untuk dapat melihat dan mendengar lawan bicara dari jarak jauh serealistis mungkin. Bahkan, Google dapat memastikan pengguna memiliki kebebasan dalam bergerak, kemampuan melihat lawan bicara dari berbagai sudut, hingga fitur audio yang dapat ditampilkan lebih realistis sehingga pengguna serasa berbicara langsung dengan lawan bicara. Untuk mencapai hal tersebut Project Starline merekam dan melacak seseorang dengan satu set tiga kamera “pod”. Masing-masing “pod” berisi empat kamera monokrom dengan ukuran 1280×1024 dan berjalan di 120Hz. Kamera itu dilengkapi dengan filter untuk mencegah cahaya inframerah-dekat (near-infrared), sehingga tampilan yang terekam pun lebih baik. Ketiga “pod” itu masing-masing diletakkan di atas layar di sisi kiri dan kanan serta satu lagi di tengah bawah layar, seperti ilustrasi di bawah ini.

Pada bagian pod bawah berisi kamera RGB yang berfungsi menangkap warna yang diperlukan untuk meniru wujud individu tersebut secara sempurna, seperti dirangkum KompasTekno dari Android Central, Jumat (3/12/2021).

Project Starline memiliki empat mikrofon cardioid yang dapat ditemukan pada seluruh pod tersebut. Mikrofon cardioid biasanya digunakan untuk menangkap suara dari arah depan dan sedikit area samping.

Mikrofon itu berfungsi untuk membantu sistem meniru suara individu, sehingga dapat menciptakan kembali suara lawan bicara yang lebih realistis dan tak berubah.

Dalam perekaman tersebut, informasi visual dan audio yang ditangkap kamera akan di-render pada PC Lenovo P920 dengan empat GPU yaitu dua GPU NVIDIA Quadro RTX 6000 dan dua GPU NVIDIA GeForce Titan RTX.

Selanjutnya informasi tersebut akan dikirim melalui internet melalui WebRTC. WebRTC sendiri merupakan teknologi transformatif yang memungkinkan pengguna berkomunikasi secara real time melalui browser.

Selanjutnya, gambar komposit dihasilkan dari semua gambar pod yang telah digabungkan menjadi satu bagian besar. Berbeda dengan aplikasi video call lain seperti Zoom, Skype, atau FaceTime yang menampilkan video 2D, Project Starline memberikan sensasi video 3D dengan kualitas tinggi. Sehingga, pengguna seolah-olah berbicara dan duduk secara langsung di depan lawan bicara.

Hal tersebut dimungkinkan berkat layar yang dibuat khusus dengan bentang 65 inci dan resolusi 8K, serta dilengkapi lensa stereoskop. Tampilan layarnya mirip Nintendo 3DS yang menggunakan penghalang paralaks, atau alat yang diletakan di hadapan sumber gambar.

Namun, penghalang paralaks tersebut tidak seperti yang dimiliki Nintendo 3DS yang memiliki “Sweet Spot” untuk gambar 3D yang dibuat. Lensa di Project Starline berguna untuk menciptakan ilusi yang lebih nyata dan alami.

Hal tersebut dimungkinkan berkat layar yang dibuat khusus dengan bentang 65 inci dan resolusi 8K, serta dilengkapi lensa stereoskop. Tampilan layarnya mirip Nintendo 3DS yang menggunakan penghalang paralaks, atau alat yang diletakan di hadapan sumber gambar.

Namun, penghalang paralaks tersebut tidak seperti yang dimiliki Nintendo 3DS yang memiliki “Sweet Spot” untuk gambar 3D yang dibuat.

Lensa di Project Starline berguna untuk menciptakan ilusi yang lebih nyata dan alami. Pamerkan Google Lens untuk Belajar Google mengungkapkan bahwa VR dapat menciptakan pengalaman serupa, namun headset VR tidak memiliki bidang yang cukup luas untuk mereplika wajah pengguna secara lebih jelas dan alami saat digunakan.

Sebab, ada latensi dan masalah umum lain yang masih mempengaruhi Starline, yaitu jaringan internet. Namun, sepertinya hal tersebut masih lebih baik daripada video 2D yang biasa digunakan saat ini.

Project Starline sendiri sudah digunakan oleh Google untuk berbagai kepentingan termasuk beberapa pertemuan. Kedepannya, Starline diharapkan dapat digunakan untuk seluruh pengguna khususnya pada area kantor atau komersial lainnya.

Betapa rumit dan canggihnya teknologi yang diimplementasikan Project Starline, membuat aplikasi video call satu ini lebih unggul dibanding aplikasi video call 2D yang ada saat ini seperti Zoom, Skype, ataupun Facetime.

WhatsApp-Image-2020-12-14-at-19.39.18

Server Youtube Down lagi ???

Server Youtube kembali down ? apa penyebabnya ?

Youtube down lagi ??? warga net mengeluhkan kejadian ini, pada 14 Desember 2020 pukul 19.23 WIB, Server Youtube mengalami kendala, banyak warganet yang tidak dapat mengakses video.

YouTube juga sempat down pada Agustus 2020. Berdasarkan informasi situs pendeteksi laman down, DownDetector pada Kamis (20/8/2020), sebagian keluhan pengguna YouTube adalah mereka tidak bisa menonton video, diikuti dengan kesulitan mengunggah video, dan sulit mengakses website YouTube.

Saat ini belum di ketahui penyebabnya. Namun hal ini tidak berlangsung lama, saat ini Youtube kembali normal. (mweb)

Memulai-Bisnis-Lewat-Instagram-648x324

Cara menggunakan Instagram untuk bisnis

Kini kalian bisa berjualan dengan instagram, gimana caranya ? yuk baca sampai habis.

Orang mengunjungi Instagram untuk mendapatkan inspirasi dan menemukan hal yang penting bagi mereka, termasuk konten dari merek dan bisnis.

Siapkan Akun Bisnis Instagram untuk memberikan lebih banyak informasi tentang produk, layanan, atau bisnis Anda kepada orang.

Langkah 1 :
Unduh aplikasi Instagram untuk iOS dari App Store, untuk Android dari Google Play atau untuk Windows Phone dari Bursa Windows Phone. Setelah aplikasi dipasang di ponsel Anda, ketuk untuk membukanya.

Langkah 2 :
Ketuk Daftar, lalu masukkan alamat email dan ketuk Selanjutnya, atau ketuk Masuk dengan Facebook untuk mendaftar dengan akun Facebook.

Langkah 3 :
Di dalam aplikasi tersebut, cari pengaturan, lalu gulir turun ke Beralih ke Akun Bisnis. Setelah memiliki akun bisnis, Anda dapat menambahkan informasi bisnis terkait, seperti jam buka, alamat, atau nomor telepon bisnis. Buat Profil Bisnis

Langkah 4 :
Mulai kirimkan konten yang ingin ditampilkan di kabar Anda menggunakan tagar yang relevan, dan mulai ikuti akun-akun serupa. Masuk ke Instagram untuk memulai.